Memahami Hakikat Peserta Didik

Memahami Hakikat Peserta Didik

Hakikat Peserta Didik
Untuk memahami hakikat atau siapa sebenamya peserta didik itu, kita mulai dari  ketentuan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
    Berdasarkan ketentuan Undang-Undang tersebut maka yang dimaksud peserta didik adalah semua orang yang mengikuti proses pendidikan, baik orang yang belum dewasa maupun orang yang sudah dewasa, yakni mulai dari bayi sampai kepada kakek- kakek bisa menjadi peserta didik. Selanjutnya, untuk lebih jelas, dapat dikemukakan beberapa pendapat ahli tentang pengertian peserta didik. Menurut Jalaluddin (2003: 142), peserta didik merupakan sasaran (objek) dan sekaligus sebagai subjek pendidikan. Kemudian, Jalaluddin juga mengutip pendapat Muni Yusuf bahwa peserta didik adalah raw input (masukan mental atau raw material (bahan mentah dalam proses transformasi yang disebut dengan pendidikan) dan pendapat Muhaimin dan Abdul Mujid bahwa peserta didik adalah peserta didik yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik maupun psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan melalui lembaga pendidikan.
    Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI (2011. 205), peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan; peserta didik adalah orang atau peserta didik yang mendapatkan pelayanan  pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan  berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI juga mengungkapkan  pendapat Oemar Hamalik bahwa peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem  pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan sehingga menjadi  manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, dan pendapat A. Ahmadi bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai peserta didiki pribadi (manusia  seutuhnya). Peserta didik diartikan sebagai orang seorang tidak tergantung dari orang dalam arti benar-benarvseorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa oleh faktor luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendinya. Pandangan lain dikemukakan oleh Djamarah (2002: 52) bahwa peserta didik adalah  setiap orang yang mendapat pengaruh dari seseorang atau kelompok orang menjalankan kegiatan pendidikan. Dalam perspektif pedagogis, peserta didik adalah sejenis makhluk yang menghajatkan pendidikan, sejenis makhiuk homo educandum.
    Peserta didik merupakan seseorang yang sedang berkembang, memiliki potensi tertentu, dan dengan bantuan pendidik ia mengembangkan potensinya tersebut secara optimal. Untuk mengetahui siapa peserta didik perlu dipahami bahwa, ia sebagai manusia yang sedang berkembang menuju kearah kedewasaan (Sadulloah, 2010: 135). Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik pada hakikatnya adalah individu sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan berbagai potensi diri melalui proses pendidikan atau pembelajaran untuk menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. 
Implikasi Hakikat Peserta Didik bagi Guru
    Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dikemukakan dapat dipahami secara rinci bahwa hakikat peserta didik serta implikasinya bagi guru dalam proses pendidikan/pembelajaran adalah sebagai berikut. 
Peserta Didik Berusaha Mengembangkan Potensi Diri melalui Proses Pembelajaran Peserta didik adalah orang yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran.
Peserta didik adalah orang yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui porses pembelajaran. Hal ini berimplikasi bahwa uru harus memahami berbagai potensi peserta didiknya untuk dikembangkan melalui proses pembelajaran yang memberikan fasilitas atau kemudahan kepada para peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensinya secara optimal. Potensi dimaksud meliputi potensi afektif, kognitif, dan psikomotor, atau potensi berupa berbagai kecerdasannya yang meliputi kecerdasan logis- matematis, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan berimplikasi bahwa guru harus memahami berbagai potensi kecerdasan naturalis.
Peserta Didik Sebagai Objek dan Subjek Pendidikan
Sebagai objek, peserta didik adalah orang yang berbagai aspek kepribadiannya atau potensinya sedang dibina dan dikembangkan ke arah terbentuknya manusia dewasa yang sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Sebagai subjek, peserta didik adalah pelaku aktif yang melaksanakan pendidikan/pembelajaran. Hal ini berimplikasi bahwa guru harus menempatkan peserta didik sebagai pelaku belajar yang aktif membangur pengetahuannya sendiri melalui penyelenggaraan pembelajaran yang interaktif, inspiratif menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian eesuai dep bakat, minat, dan perkembanganfisik dan psikologin peserta didik
Peserta Didik Sebagi Raw Input atau Raw Material
Pendidikan Sebagai raw input (masukan mentah) atau Faw material (bahan mentah), pese didik adalah manusia yang akan dibentuk kepribadiannya sesual dengan nilai rilai tuj pendidikan Nasional melalui proses pembelajaran atau pendidikan Oulpuf nya adal manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mu sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab. Implikasinya guru dituntut mampu memproses peserta didik melalui pembelajaran yang mendida hingga mencapai output sebagaimana yang digambarkan dalam tujuan pendidikan Nasional tersebut.
Peserta didik Sedang Tumbuh dan Berkembang
Peserta didik adalah orang yang sedang bertumbuh dan berkembang, baik secar fisik maupun psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan. Bertumbuh secara fisik berart peserta didik sedang mengalami perubahan jasmani ke arah bentuk seperti fisik orang dewasa dan karenanya perlu diperhatikan kebutuhan gizi dan kesehatan fisiknya cleh orang dewasa. Berkembang secara psikologis, berarti peserta didik sedang mengalans perkembangan mental, emosional, dan spiritual sehingga perlu didikan, bimbingan, dan arahan yang baik, benar, dan tepat ke arah tujuan pendidikan Nasional. Implikasinya.guru harus memahami perkembangan peserta didik secara holistik, meliputi perkembangan fisik, kognitif, kreativitas, emosi, bakat khusus, hubungan sosial, kemandirian, bahasa, dan moralnya, serta kebutuhan perkembangannya.
Peserta Didik Mempunyal Pilihan
Peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesua dengan cita-cita dan harapan masa depannya. Implikasinya, guru harus memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalambelajarnya. oserta didik agar tumbuh dan kembang dengan baik serta mempunya kepuasan dalam belajarnya. 
Peserta Didik Sebagai Pribadi yang Utuh
Peserta didik adalah sosok manusia sebagai pribadi (manusia seutuhnya) yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, yang mempunyai sifat-sifat u keinginan sendiri Implikasinya, guru harus mampu melaksanakan pembelajaran/pendidikan yang menghargai perbedaan peserta didik dengan member pelayanan instruksional edukatif yang menyenangkan, fleksibel, akomodatif, dan b menjajah sortamemaksa fisik maupun psikis peserta didik.
Peserta Didik Mendapat Pengaruh
Peserta didik adalah orang yang mendapat pengaruh dari seseorang atau kelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan Pertama dan utama peserta didik mendapat pengaruh dari lingkungan keluarga, terutama kedua orang tua, lingkungan pergaulan, dan masyarakat. Kemudian di sekolah, peserta didik mendapat pengaruh dari guru-guru dan teman-temannya. Pengaruh yang diterima peserta didik sangat kompleks, ada yang sejalan, ada yang tidak sejalan. Ada yang baik dan ada juga yang buruk. Implikasinya, pangaruh yang diberikan guru kopada peserta didik haruslah pengaruh-pengaruh yang baik, edukatif, dan konstruktif bagi pembentukan pribadi yang berkualitas. Dalam hal ini orang tua, guru, dan lingkungan sosial masyarakat juga harus sinergis memberikan pengaruh yang sosual dengan tujuan pendidikan Nasional.
Peserta Didik Berkeinginan untuk Berkembang kearah Dewasa
Peserta didik adalah orang yang berkeinginan untuk berkembang ko arah dewasa. Hal ini terlihat dari rasa ingin tahu peserta didik, usaha peserta didik untuk belajar dan meniru orang dewasa, serta cita-cita pesorta didik yang ingin menjadi seseorang. Keinginan tersebut sojalan dengan kondisinya yang memang sodang mengalami perkembangan ke arah kematangan. Implikasinya, kondisi peserta didik seperti ini wajib dibimbing oleh guru ke arah kedewasaan yang sesual dengan tujuan pendidikan Nasional.
Peserta Didik Mempunyal Latar Belakang yang Berbeda
Peserta didik adalah orang yang memiliki latar belakang yang berbeda. Setiap pesorta didik memiliki kemampuan, kondisi fisik, dan asal keluarga yang berbeda. Ada peserta didik yang memiliki kemampuan jenius, cerdas, normal, atau rendah. Ada poserta didik yang kondisi fisiknya normal, kurang normal, sehat, kuat, atau lemah. Ada poserta didik yang berasal dari keluarga kaya, cukup, atau miskin. Implikasinya, guru harus memperhatikan perbedaan peserta didik tersobut. Sotiap peserta didik membutuhkan pelayanan pendidikan yang berbeda. Guru harus mampu mengakomodasi dan mengayomi perbedaan tersebut sehingga setiap poserta didik dapat berkembang sesuai dengan kondisinya.
Peserta Didik Sobagal Komponen Inti dalam Pendidikan
Peserta didik merupakan komponon inti dalam pendidikan karena peserta didik adalah objek dan subjek yang melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran. Kehadiran guru adalah untuk mombimbing, mengarahkan, memfasilitasi, dan membantu perkembangan peserta didik. Sarana dan prasarana, kurikulum, metode, sistem de tujuan semua merupakan komponen-komponen penunjang kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran dan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik. Implikasinya bao guru, maka peserta didik sebagai komponen inti pendidikan harus menjadi pusat perhatian dan aktivitas pembelajaran dan pendidikan.
Peserta Didik Sedang Berkembang Secara Terpadu
Peserta didik adalah manusia yang sedang berkembang secara terpadu, yaitu kebutuhan biologis, rohani, sosial, inteligensi, emosi, kemampuan berbicara, anggota tubuh untuk bekerja, latar belakang sosial, latar belakang biologis, serta perbedaan peserta didik. Implikasinya, guru harus memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik secara kafah, menyeluruh, utuh, dan terpadu pula sehingga kondisi perkembangan peserta didik yang terpadu tersebut dapat berjalan dengan semestinya.
Peserta Didik Mampu Mendidik dan Dapat Dididik
Peserta didik adalah makhluk yang mampu mendidik dan dapat dididik. Mampu mendidik dalam arti peserta didik itu secara mandiri mampu membimbing, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran dan pendidikannya sendiri dan juga untuk atau kepada orang lain. Mampu dididik dalam arti peserta didik juga dapat dibimbing, diajar, dan diarahkan oleh orang lain (guru) untuk menjadi manusia yang diharapkan bersama. Keberadaan demikian berkat kesempurnaan fisik dan psikis yang dimiiliki oleh peserta didik yang potensial untuk mendidik dan dididik. Implikasinya, guru harus memberikan pembelajaran edukatif yang aktif, kreatif, inovatif, mandiri, kooperatif, kolaboratif, dan kontekstual.
Peserta Didik dalam Posisi Membutuhkan Bimbingan.
Peserta didik adalah manusia yang dalam posisi membutuhkan bimbingan bagi perkembangan jasmaniah dan rohaniahnya. Hal ini tampak dari segala keterbatasannya, baik secara fisik maupun psikis. Implikasinya, guru harus memanfaatkan kondisi peserta didik tersebut sebagai momentum untuk memberikan pendidikan yang dapat mengembangkan aspek jasmaniah dan rohaniahnya secara utuh ke arah kedewasaan yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa implikasi pemahaman terhadap hakikat peserta didik bagi guru yakni guru harus :
  1. memahami berbagai potensi pesene didiknya
  2. menempatkan peserta didik sebagai pelaku belajar yang aktif membangur pengetahuannya sendiri
  3. memproses peserta didik melalui pembelajaran yang mendidik
  4. memahami perkembangan peserta didik secara holistik
  5. memberikan pelayanan pendidikan sesual dengan karakteristik peserta didik
  6. metaksanakan pembelajaranipendidikan yang menghargai perbedaan peserta didik
  7. memberi pengaruh yang baik kepada peserta didik
  8. memperhatikan perbedaan peserta didik yang membutuhkan pelayanan pendidikan yang berbeda,
  9. menjadikan peserta didik sebagai pusat perhatian dan aktivitas pembelajaran dan pendidikan
  10. memtberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik secara holistik, dan
  11. memanfaatkan kondisi peserta didik sebagai momentum untuk memberikan pendidikan yang dapat mengembangkan aspek jasmaniah dan rohaniahnya secara utuh ke arah kedewasaan.

Mau donasi lewat mana?

Traktir Kopi
Bank BCA - An. Asep Saepul Anwar/ Rek - 648xxxx
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas

Post a Comment

Copyright ©Median UI X Pro - All rights reserved.

Redesign by bloggun.xyz
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
More Details